August 6, 2025, 8:49 am

Pemeriksaan Endoskopi: Panduan Lengkap untuk Pasien

Pemeriksaan Endoskopi: Panduan Lengkap untuk Pasien
Endoskopi adalah salah satu prosedur diagnostik dan terapeutik yang paling sering digunakan di bidang gastroenterologi. Baik untuk memeriksa keluhan pencernaan maupun menegakkan diagnosis penyakit saluran cerna atas atau bawah, endoskopi menawarkan pandangan langsung ke dalam tubuh tanpa pembedahan besar. Artikel ini membahas 1) definisi dan jenis endoskopi, 2) indikasi, 3) persiapan, 4) tahapan prosedur, 5) manfaat dan risiko, 6) pasca-tindakan, 7) pertanyaan umum (FAQ), serta 8) referensi pendukung.

1. Apa Itu Endoskopi?


Endoskopi berasal dari kata Yunani “endo” (dalam) dan “skopein” (melihat). Secara sederhana, endoskopi adalah pemeriksaan dengan memasukkan alat panjang berbentuk selang lentur—endoskop—yang dilengkapi kamera dan lampu untuk melihat langsung organ dalam.

Jenis-Jenis Endoskopi


  1. Esophagogastroduodenoscopy (EGD) – memeriksa kerongkongan, lambung, dan duodenum¹.
  2. Colonoscopy – memeriksa seluruh kolon (usus besar) hingga ujung rektum².
  3. Enteroscopy – khusus untuk usus halus, dilengkapi balon untuk jangkauan lebih jauh³.
  4. Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP) – memeriksa dan menangani saluran empedu maupun pankreas⁴.

-

2. Indikasi Endoskopi


Endoskopi direkomendasikan oleh para ahli bila terdapat keluhan atau temuan yang memerlukan evaluasi langsung:
  • EGD:
  • Nyeri ulu hati persisten, muntah darah (hematemesis), anemia defisiensi besi.
  • Muntah berulang tanpa sebab jelas, kesulitan menelan (disfagia).
  • Colonoscopy:
  • Perdarahan dari anus, perubahan kebiasaan buang air besar (>6 minggu).
  • Skrining kanker usus besar pada usia ≥50 tahun atau riwayat keluarga adenoma⁵.
  • ERCP:
  • Kolelitiasis tersangkut, stenosis saluran empedu, pankreatitis kronis.

3. Persiapan Pasien


Pantangan Makanan dan Cairan

  • EGD: Puasa minimal 6 jam sebelum prosedur (tidak makan/minum).
  • Colonoscopy: Diet rendah residu 1–3 hari, larutan pencahar sesuai petunjuk (misal polietilen glikol)⁶.
  • Obat-obatan: Hentikan antikoagulan/NSAID sesuai rekomendasi dokter untuk mengurangi risiko perdarahan.



Pasien akan diberi penjelasan tertulis dan lisan mengenai manfaat, risiko, dan alternatif endoskopi, lalu diminta menandatangani formulir persetujuan.

4. Prosedur Endoskopi


Sedasi dan Monitoring

  • Pasien biasanya dibius ringan (sedasi consciente) menggunakan midazolam atau propofol, sehingga nyaman tanpa mengorbankan kesadaran sepenuhnya⁷.
  • Monitor tanda vital (tekanan darah, denyut nadi, oksigenasi) sepanjang prosedur.

Pelaksanaan

  1. Masuknya endoskop: Melalui mulut (EGD) atau anus (colonoscopy) secara perlahan.
  2. Inspeksi visual: Kamera memancarkan gambar real-time ke monitor, dokter menilai kelainan mukosa (erosi, polip, ulkus).
  3. Tindakan tambahan:
  • Biopsi: Pengambilan contoh jaringan untuk pemeriksaan histologi.
  • Polipektomi: Pengangkatan polip jinak saat colonoscopy.
  • Terapi hemostasis: Koagulasi untuk menghentikan perdarahan.

Durasi

Rata-rata 10–20 menit untuk EGD, 30–60 menit untuk colonoscopy, tergantung kompleksitas.

5. Manfaat dan Risiko


Manfaat

  • Diagnosis Tepat: Deteksi dini kanker lambung, usus besar, serta penyakit inflamasi.
  • Terapi Sekaligus: Biopsi dan pengangkatan polip dapat dilakukan dalam satu sesi.
  • Minim Invasif: Tanpa sayatan besar, pemulihan cepat.

Risiko

  • Perforasi Organ (0,1–0,3 % untuk colonoscopy)⁸
  • Perdarahan Pasca-Biopsi/Polipektomi (~1 %)
  • Reaksi Sedasi: Depresi pernapasan, hipotensi ringan
  • Infeksi: Sangat jarang jika sterilisasi endoskop baik.

6. Perawatan Pasca-Endoskopi


  1. Pantau hingga sadar penuh: 1–2 jam di ruang pemulihan.
  2. Diet ringan: Mulai dengan air putih, lalu makanan lunak jika tidak mual.
  3. Hindari kegiatan berat selama 24 jam.
  4. Catat gejala alarm: Nyeri hebat, demam, perdarahan per rectum/muntah darah → segera kembali ke rumah sakit.

7. FAQ (Pertanyaan Umum)


1. Apakah endoskopi sakit? Dengan sedasi ringan, sebagian besar pasien hanya merasakan tekanan ringan, tidak nyeri.
2. Berapa lama puasa sebelum EGD? Minimal 6 jam tanpa makanan/minum untuk memastikan lambung kosong.
3. Bolehkah bekerja setelah endoskopi? Disarankan istirahat setidaknya 24 jam, terutama jika menggunakan sedasi.
4. Bagaimana hasil biopsi diperoleh? Jaringan dikirim ke patologi; hasil siap dalam 3–5 hari kerja.
5. Apakah colonoscopy bisa mencegah kanker? Ya—dengan mengangkat polip pra-maligna, colonoscopy skrining menurunkan kematian kanker usus besar hingga 60 %⁵.

Referensi

  1. ASGE Standards of Practice Committee. “Complications of EGD.” Gastrointestinal Endoscopy, 2012.
  2. Rex, D. K., et al. “Colonoscopic Polypectomy and Cancer Prevention.” Gastroenterology, 2012.
  3. Shinozaki, S., et al. “Balloon Enteroscopy: Indications and Techniques.” Endoscopy, 2008.
  4. Cotton, P. B., et al. “Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP) Complications.” Gastrointestinal Endoscopy, 2009.
  5. Zauber, A. G., et al. “Colonoscopic Polypectomy and Long-Term Prevention of Colorectal-Cancer Deaths.” New England Journal of Medicine, 2012.
  6. Wexner, S. D., et al. “Guidelines for Colonoscopy Preparation.” Surgical Endoscopy, 2006.
  7. Rex, D. K. “Sedation for Endoscopy.” Gastroenterology Clinics of North America, 2015.
  8. Lexicon of Endoscopic Adverse Events, ASGE workshop, Gastrointestinal Endoscopy, 2010.

Endoskopi merupakan prosedur berteknologi tinggi yang aman dan efektif untuk diagnosis dan terapi penyakit saluran cerna. Dengan persiapan yang tepat, pemahaman risiko, dan tindak lanjut yang baik, pasien dapat menjalani endoskopi dengan nyaman dan mendapatkan manfaat diagnostik maupun terapeutik yang optimal.
Blog Post Lainnya
Maag pada Lansia: Penyebab, Mekanisme Medis, dan Penanganan
Maag pada Lansia: Penyebab, Mekanisme Medis, dan PenangananAug 6, 2025Pada usia lanjut (≥60 tahun), gangguan pencernaan seperti maag (gastritis dan tukak peptikum) menjadi semakin umum. . Penurunan fungsi fisiologis lambung, konsumsi obat-obatan kronis, dan infeksi
Pemeriksaan Endoskopi: Panduan Lengkap untuk Pasien
Pemeriksaan Endoskopi: Panduan Lengkap untuk PasienAug 6, 2025Endoskopi adalah salah satu prosedur diagnostik dan terapeutik yang paling sering digunakan di bidang gastroenterologi. Baik untuk memeriksa keluhan pencernaan maupun menegakkan diagnosis penyakit
Dispepsia dan Hubungannya dengan Maag: Tinjauan Klinis
Dispepsia dan Hubungannya dengan Maag: Tinjauan KlinisAug 5, 2025Dispepsia, atau indigestion, adalah keluhan pencernaan atas yang meliputi nyeri ulu hati, rasa penuh (early satiety), kembung, dan mual. . Sementara maag—dalam terminologi lokal—sering merujuk pada
`Show More
-
-
Dapatkan Heion Ashwagandha+ di marketplace favorit kamu
-
Social Media
Contact Us
62 8784-7365-360
ask.dailyheion@gmail.com
Disclaimer
Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.
-
@2025 Heion Inc.