
Sering disalahartikan sebagai kondisi yang sama, maag dan GERD sebenarnya dua gangguan pencernaan berbeda dengan penanganan spesifik.
Artikel ini mengupas tuntas perbedaan klinis, gejala khas, dan strategi penanganan tepat berdasarkan pedoman gastroenterologi terkini.
Definisi Medis & Patofisiologi
- Maag (Gastritis): Peradangan lokal pada lapisan mukosa lambung akibat ketidakseimbangan faktor agresif (asam, H. pylori) vs pelindung (mukus, prostaglandin).
- GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): Naiknya asam lambung ke kerongkongan akibat malfungsi LES (Lower Esophageal Sphincter) atau gangguan motilitas esofagus.
Gejala Pembeda Utama
Tabel Perbandingan Gejala Klinis
Gejala | Maag | GERD | |
Nyeri Lokasi | Ulu hati | Dada tengah (sternum) | |
Rasa Terbakar | Dalam perut | Dada ke tenggorokan | |
Regurgitasi | Jarang | Sering (+ rasa asam/pahit) | |
Hubungan dengan Makan | Langsung setelah makan | 30-60 menit pasca makan | |
Gejala Nokturnal | Sedang | Parah (gangguan tidur) | |
Dysphagia | Tidak khas | Sering (tanda komplikasi) |
Sumber: Vakil et al. (2006), The American Journal of Gastroenterology
Penyebab & Faktor Risiko Berbeda
Pemicu Utama Maag
- Infeksi H. pylori (70% kasus kronis - WHO data)
- Penggunaan NSAID jangka panjang
- Stres akut (trauma, luka bakar)
- Konsumsi alkohol berlebihan
Pemicu Utama GERD
- Obesitas (tekanan intra-abdomen ↑)
- Hiatus hernia
- Kehamilan
- Makanan pemicu relaksasi LES: kopi, cokelat, mint
Penanganan Berbasis Diagnosis
Protokol Penanganan Maag
Eradikasi H. pylori:
Terapi triple: PPI + 2 antibiotik (amoxicillin + clarithromycin)
Sitoprotektif:
- Sukralfat atau Rebamipide
- Herbal Pendukung:
- Zinc-L-Carnosine (perbaikan mukosa)
Protokol Penanganan GERD
Penghambat Asam:
PPI dosis tinggi (40 mg omeprazole)
Prokinetik:
Domperidone (perbaikan motilitas)
Intervensi Bedah:
LINX device atau Fundoplikasi Nissen
Kapan Harus ke Dokter?
Segera ke IGD jika mengalami:
- Muntah darah (hematemesis)
- Tinja hitam (melena)
- Nyeri dada menjalar ke lengan/rahang
- Penurunan berat badan >10% tanpa sebab
FAQ (Pertanyaan Kritis)
Q1: Bisakah maag berubah jadi GERD?
Tidak langsung, tetapi:
- Peradangan lambung kronis → gangguan motilitas → memicu refluks.
- Studi: 12% penderita gastritis kronis berkembang ke GERD (Goh et al., 2021)
Q2: Mana yang lebih berbahaya?
- Maag: Risiko perdarahan/tukak lambung
- GERD: Risiko Barrett’s esophagus → kanker esofagus
Q3: Apakah obat maag bisa untuk GERD?
Antasida hanya bantu gejala ringan. GERD butuh PPI dosis tinggi + terapi spesifik motilitas.
Q4: Bagaimana cara membedakan nyeri maag vs serangan jantung?
Karakteristik | Nyeri Jantung | Nyeri Maag/GERD | |
Pemicu | Aktivitas fisik | Makanan | |
Durasi | >20 menit | Fluktuatif | |
Gejala Penyerta | Sesak, keringat dingin | Rasa asam di mulut |
Kesimpulan
Maag dan GERD memerlukan pendekatan berbeda:
- Maag: Fokus pada penyembuhan mukosa lambung & eradikasi H. pylori
- GERD: Butuh kontrol refluks + perbaikan fungsi LES
🔍Langkah Tepat:Konsultasi gastroenterologis untuk endoskopi Hindari self-diagnosis Pantau gejala "alarm sign"
Artikel Terkait: