
Varises lambung adalah pelebaran pembuluh vena di lambung akibat hipertensi portal (paling sering karena sirosis), atau lebih jarang karena trombosis vena lienalis (segmental portal hypertension).
Risiko perdarahannya lebih besar dan lebih berat dibanding varises esofagus, terutama pada varises cardiofundal (Sarin GOV2/IGV1). Pada perdarahan akut, prinsip “tiga serangkai” tetap berlaku: resusitasi + obat vasoaktif (terlipressin/octreotide) + antibiotik, diikuti terapi endoskopik—utama: suntik lem (sianakrilat); di pusat ahli, EUS-guided coil+glue makin diadopsi.
BRTO/BATO atau TIPS dipilih bila endoskopi gagal/berulang atau sesuai anatomi shunt. Profilaksis primer & sekunder disesuaikan tipe varises dan risiko; untuk cardiofundal berisiko tinggi, bukti mendukung sianakrilat (lebih unggul dari NSBB pada uji acak), sedangkan GOV1 sering mengikuti algoritme varises esofagus. Pada varises karena trombosis vena lienalis, splenektomi atau intervensi vena lienalis/arteri lienalis dapat menghilangkan sumber masalah.
Apa itu varises lambung & bagaimana klasifikasinya?
- Definisi: pembesaran vena di mukosa/submukosa lambung akibat peningkatan tekanan portal atau perubahan aliran balik vena lienalis. Perdarahannya cenderung masif, sering memerlukan perawatan intensif.
- Klasifikasi Sarin (berdasarkan lokasi & keterkaitan dengan esofagus):
- GOV1: gastro-esofagus di kurvatura minor/kardia (paling sering ditemukan).
- GOV2: gastro-esofagus yang meluas ke fundus.
- IGV1: varises fundus/isolate cardiofundal.
- IGV2: varises isolasi di lokasi lambung lain (antrum/korpus). Varises GOV2/IGV1 paling berisiko perdarahan dan membawa prognosis terburuk
Mengapa terjadi? (penyebab & patofisiologi singkat)
- Hipertensi portal “kiri”/segmental karena trombosis/stenosis vena lienalis (sering terkait pankreatitis/tumor pankreas) → varises fundus tanpa sirosis; terapi etiologis dapat kuratif.
Bagaimana menegakkan diagnosis?
- Endoskopi: menilai lokasi, ukuran, stigmata risiko (red wale sign), dan melakukan terapi pada perdarahan.
- CT portovena/CT venografi: memetakan shunt (mis. gastrorenal), trombosis portal/lienalis → menentukan apakah BRTO/BATO atau TIPS lebih tepat.
Penatalaksanaan perdarahan akut: apa yang terbaru & terkuat?
Prinsip awal (serupa algoritme varises pada sirosis):
- Resusitasi: target transfusi restriktif, koreksi koagulopati sesuai konteks.
- Vasoaktif: terlipressin atau octreotide sesegera mungkin dan lanjut 2–5 hari.
Terapi endoskopik pilihan untuk varises lambung:
- Suntikan lem (sianakrilat / “glue”) adalah metode andalan untuk GOV2/IGV1; untuk GOV1, lem atau band ligation bisa dipakai sesuai anatomi. ESGE 2022 merekomendasikan sianakrilat (atau EVL khusus GOV1) dan membuka opsi EUS-guided coil+glue di pusat berpengalaman.
- Teknik EUS-guided (coil + glue): kian populer karena tingkat obliterasi tinggi dan rebleeding lebih rendah pada seri terkini; direkomendasikan di pusat ahli.
Bila gagal atau berulang: intervensi radiologi/hepatologi
- BRTO/BATO (retrograde/antegrade obliteration) sangat efektif pada varises dengan gastrorenal shunt, menutup jalur aliran balik varises.
- TIPS menurunkan tekanan portal dan bermanfaat bila tanpa shunt yang cocok untuk BRTO, atau bila ada perdarahan berulang meski endoskopi optimal. Panduan AASLD 2024 membahas pemilihan TIPS vs BRTO dan peran embolisasi varises tambahan.
Catatan keamanan: lem sianakrilat efektif tetapi berisiko emboli ektopik (jarang); teknik klip-pra-lem atau EUS-coil+glue dilaporkan dapat mengurangi migrasi, walaupun memerlukan keahlian dan fasilitas.
Pencegahan perdarahan pertama (profilaksis primer) & kekambuhan (sekunder)
- GOV1 (di kardia/kurvatura minor): sering mengikuti algoritme varises esofagus → NSBB (propranolol/nadolol/carvedilol**)** atau band ligation bila berisiko tinggi/kontraindikasi NSBB. Carvedilol makin diutamakan pada CSPH karena manfaat hemodinamiknya.
- Setelah berhenti berdarah (profilaksis sekunder): ulangi obliterasi endoskopik (lem/EUS-coil+glue) sampai varises non-flow, dan pertimbangkan BRTO (bila ada gastrorenal shunt) atau TIPS sesuai anatomi & fungsi hati. NSBB sering dipakai sebagai tambahan, meski bukti khusus GV tidak sekuat esofagus.
Situasi khusus: varises fundus karena trombosis vena lienalis
- Pada left-sided/segmental portal hypertension (sering akibat pankreatitis/tumor pankreas), varises fundus bisa perdarahan berat meski fungsi hati normal.
- Terapi etiologis: splenektomi adalah pilihan paling kuratif pada banyak kasus; alternatif atau jembatan: splenic artery embolization (SAE) atau stenting vena lienalis—dipilih menurut anatomi & komorbid.
Tindak lanjut & pencegahan umum
- Kontrol faktor risiko sirosis (alkohol, metabolik, hepatitis) dan NSBB pada CSPH menurunkan dekompensasi.
- Endoskopi ulang sesuai jadwal sampai obliterasi; imaging (CT/US Doppler) bila direncanakan BRTO/TIPS.
FAQ (Pertanyaan yang sering ditanyakan)
1) Apa bedanya varises lambung dan varises esofagus?
Varises lambung (terutama fundus) lebih besar-aliran tinggi, sehingga perdarahannya cenderung lebih masif dan lebih sulit ditangani dengan ligasi saja—itulah mengapa lem sianakrilat/EUS-coil+glue menjadi andalan.
2) Kalau sudah di-“lem”, apakah bisa kambuh?
Bisa. Karena akar masalahnya tekanan portal, rebleeding dapat terjadi. Strategi mencegah kekambuhan mencakup obliterasi serial, NSBB, dan pada kasus terpilih BRTO/TIPS.
3) Kapan dipilih BRTO vs TIPS?
Bila ada gastrorenal shunt yang besar, BRTO efektif “menutup” aliran varises. TIPS lebih dipilih bila tanpa shunt yang sesuai, ada indikasi lain (mis. ascites refrakter), atau perdarahan tetap berulang. Keputusan dibuat tim multidisiplin berdasar anatomi & fungsi hati.
4) Apakah PPI membantu mencegah perdarahan varises?
Tidak. PPI tidak menurunkan tekanan portal dan bukan terapi varises; ia dipakai untuk indikasi lain (ulkus, erosi, profilaksis obat). NSBB, lem/EUS, BRTO/TIPS adalah pilar varises.
5) Saya tidak sirosis tapi punya varises fundus—bagaimana?
Pertimbangkan trombosis/stenosis vena lienalis. Jika benar, splenektomi atau intervensi pada sirkulasi lienalis dapat menghilangkan varises.
Summary (executive summary)
- Definisi & klasifikasi: varises lambung dibagi GOV1/GOV2/IGV1/IGV2 (Sarin). GOV2/IGV1 (cardiofundal) berisiko perdarahan paling tinggi.
- Etiologi: paling sering sirosis/hipertensi portal; khusus fundus dapat terjadi pada trombosis vena lienalis (left-sided portal hypertension).
- Akut: resusitasi + terlipressin/octreotide + antibiotik, lanjut lem sianakrilat; EUS-coil+glue di pusat ahli; BRTO/TIPS bila gagal/berulang atau sesuai anatomi.
- Pencegahan: GOV1 → mirip esofagus (NSBB/EVL). Cardiofundal berisiko tinggi → sianakrilat lebih unggul daripada NSBB untuk pencegahan perdarahan pertama (RCT); sekunder: kombinasi endoskopi + NSBB ± BRTO/TIPS.
- Khusus SVT: splenektomi paling kuratif; SAE/stent sebagai opsi terpilih.
Kesimpulan
Varises lambung adalah konsekuensi hipertensi portal dengan biologi dan anatomi berbeda dari varises esofagus—terutama pada lesi cardiofundal yang beraliran tinggi. Terapi modern memadukan lem sianakrilat (atau EUS-coil+glue di pusat ahli) dengan intervensi portal (BRTO/TIPS) sesuai anatomi shunt dan fungsi hati. Pada segmental portal hypertension karena trombosis vena lienalis, pendekatan kuratif (mis. splenektomi) perlu dipikirkan dini. Pemilihan strategi personalized, berbasis tim (gastro-endoskopi, hepatologi, radiologi intervensi, bedah) memberikan kontrol perdarahan lebih baik, rebleeding lebih rendah, dan kelangsungan hidup yang lebih baik. https://heion.id/