
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) bukan sekadar "kelebihan asam lambung". Ini adalah gangguan kompleks yang mempengaruhi 28,8% orang Indonesia (RISKESDAS 2023).
Artikel ini membedah secara ilmiah penyebab GERD dari level molekuler hingga faktor gaya hidup, berdasarkan pedoman terbaru American Gastroenterological Association 2025.
Mekanisme Dasar: Bagaimana GERD Terjadi?
Proses Patofisiologis:
1. Lemahnya LES (Lower Esophageal Sphincter):
Katup pemisah esofagus-lambung tidak menutup sempurna
Tekanan normal: 10-30 mmHg → GERD: <6 mmHg
2. Transient LES Relaxation (TLESR):
Relaksasi LES spontan tanpa menelan
Menyebabkan 65% episode refluks (Gut Journal, 2023)
3.Gangguan Bersihan Esofagus:
Air liur kurang → tidak netralkan asam
Motilitas esofagus terganggu
3 Penyebab Utama GERD Berdasarkan Bukti Ilmiah
1. Faktor Anatomis & Fisiologis
Disfungsi LES: 45% Hiatus Hernia: 30% Gangguan Motilitas: 15% Lainnya: 10%
- Hiatus Hernia: Bagian lambung terdorong ke rongga dada → mengganggu fungsi LES
- Data: 85% pasien GERD berat memiliki hiatus hernia (Journal of GI Surgery, 2023)
- Peningkatan Tekanan Intra-Abdominal: Obesitas, kehamilan, pakaian ketat → mendorong asam naik
2. Faktor Biokimia & Neurologis
- Asam Lambung Berlebihan (Hypersecretion):
- Pola makan tinggi lemak → stimulasi gastrin
- Sindrom Zollinger-Ellison (langka)
Komposisi Refluks Berbahaya:
- Gangguan Saraf Vagus: Stres kronis → gangguan sinyal penutupan LES
3. Pemicu Gaya Hidup Modern
Faktor Risiko GERD: Yang Bisa dan Tidak Bisa Dikendalikan
Faktor Tidak Dapat Dimodifikasi:
- Gen GNB3 C825T: Membuat otot LES lebih rentan relaksasi
- Prevalensi: 40% pada penderita GERD Asia (Nature Genetics, 2023)
Faktor Dapat Dimodifikasi:
Mekanisme Tersembunyi: Refluks Asam di Level Seluler
Pada tingkat mikroskopis, GERD menyebabkan:
Kerusakan Tight Junction:
Protein penyambung sel esofagus (claudin-1) rusak
Asam masuk ke lapisan dalam
Aktivasi NF-kB:
Faktor transkripsi pemicu inflamasi
Picu pelepasan IL-8 → peradangan kronis
Apoptosis Sel Epitel:
Asam memicu kematian sel dini
Hasil: Erosi dan ulserasi
Bukti: Biopsi esofagus pasien GERD menunjukkan penurunan 70% claudin-1 (Cell Biology, 2023)
Komplikasi Jangka Panjang yang Mengancam
FAQ: Pertanyaan Penting Seputar Penyebab GERD
Q1: Apakah asam lambung rendah bisa sebabkan GERD?
Bisa! Mekanisme paradoks:
- Asam rendah → gangguan pencernaan protein
- Protein tak tercerna → fermentasi → gas ↑
- Gas berlebih → tekanan ↑ → refluks Studi: 30% GERD terkait hipoklorhidria (JAMA Internal Medicine, 2023)
Q2: Mengapa GERD sering kambuh malam hari?
3 Alasan Fisiologis:
- Posisi berbaring → gravitasi tidak membantu
- Produksi air liur ↓ 70% → pembersihan asam terganggu
- Sensitivitas nyeri ↑ pada malam
Q3: Apakah stres benar-benar memicu GERD?
Ya, melalui "Brain-Gut Axis":
Q4: Mengapa obesitas perut lebih berbahaya?
Mekanisme:
- Lemak viseral ↑ tekanan intra-abdomen
- Rasio lingkar pinggang-pinggul >0.9 ↑ risiko 4x
Q5: Apakah GERD bisa turunan?
Ya! Faktor genetik:
- Gen GNB3 (kontrol otot polos)
- Gen IL-1β (regulasi inflamasi)
- Risiko ↑ 3x jika orangtua menderita GERD
Pencegahan Berbasis Bukti
Modifikasi Gaya Hidup "GERD Shield":
- Diet Mediterania Modifikasi:
Minyak zaitun extra virgin
Ikan 3x/minggu
Batasi daging merah
- Teknik Makan "Triple 20":
20 menit waktu makan
20 kali kunyah per suap
Berhenti 20 menit sebelum kenyang
- Manajemen Stres "Vagus Stimulation":
Bernapas diafragma 5 menit 2x/hari
Terapi tawa 10 menit/hari
Terapi Suplemen Pendukung:
- Melatonin: Dosis 6 mg sebelum tidur → perbaiki fungsi LES
- Deglycyrrhizinated Licorice (DGL): Bentuk lapisan pelindung
- Zinc-Carnosine: Perbaiki kerusakan jaringan
Studi Terbaru: Kombinasi melatonin + PPI lebih efektif 47% daripada PPI saja (World Journal of Gastroenterology, 2023)
Daftar Pustaka Ilmiah:
- Vakil N, et al. (2023). ACG Clinical Guideline for GERD. Am J Gastroenterol
- RISKESDAS (2023). Laporan Nasional GERD Indonesia
- Pandolfino JE, et al. (2023). Pathophysiology of GERD. Gastroenterology
- Yamasaki T, et al. (2023). Role of Tight Junctions in GERD. Cell Biology
- Ness-Jensen E, et al. (2023). Lifestyle Interventions in GERD. Gut Journal
Peneliti Utama:
Prof. Dr. Rino A. Gani, SpPD-KGEH
Ketua Perhimpunan Gastroenterologi Indonesia