June 19, 2025, 12:48 pm

Penyebab GERD: Mengapa Asam Lambung Naik dan Faktor Risikonya

Penyebab GERD: Mengapa Asam Lambung Naik dan Faktor Risikonya
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) bukan sekadar "kelebihan asam lambung". Ini adalah gangguan kompleks yang mempengaruhi 28,8% orang Indonesia (RISKESDAS 2023).

Artikel ini membedah secara ilmiah penyebab GERD dari level molekuler hingga faktor gaya hidup, berdasarkan pedoman terbaru American Gastroenterological Association 2025.

Mekanisme Dasar: Bagaimana GERD Terjadi?


-

Proses Patofisiologis:


1. Lemahnya LES (Lower Esophageal Sphincter):

Katup pemisah esofagus-lambung tidak menutup sempurna
Tekanan normal: 10-30 mmHg → GERD: <6 mmHg

2. Transient LES Relaxation (TLESR):

Relaksasi LES spontan tanpa menelan
Menyebabkan 65% episode refluks (Gut Journal, 2023)

3.Gangguan Bersihan Esofagus:

Air liur kurang → tidak netralkan asam
Motilitas esofagus terganggu

3 Penyebab Utama GERD Berdasarkan Bukti Ilmiah


1. Faktor Anatomis & Fisiologis

-
Disfungsi LES: 45% Hiatus Hernia: 30% Gangguan Motilitas: 15% Lainnya: 10%
  • Hiatus Hernia: Bagian lambung terdorong ke rongga dada → mengganggu fungsi LES
  • Data: 85% pasien GERD berat memiliki hiatus hernia (Journal of GI Surgery, 2023)
  • Peningkatan Tekanan Intra-Abdominal: Obesitas, kehamilan, pakaian ketat → mendorong asam naik

2. Faktor Biokimia & Neurologis

  • Asam Lambung Berlebihan (Hypersecretion):
  • Pola makan tinggi lemak → stimulasi gastrin
  • Sindrom Zollinger-Ellison (langka)
Komposisi Refluks Berbahaya:

-
  • Gangguan Saraf Vagus: Stres kronis → gangguan sinyal penutupan LES

3. Pemicu Gaya Hidup Modern


-

Faktor Risiko GERD: Yang Bisa dan Tidak Bisa Dikendalikan


Faktor Tidak Dapat Dimodifikasi:


-
  • Gen GNB3 C825T: Membuat otot LES lebih rentan relaksasi
  • Prevalensi: 40% pada penderita GERD Asia (Nature Genetics, 2023)

Faktor Dapat Dimodifikasi:


-

Mekanisme Tersembunyi: Refluks Asam di Level Seluler


Pada tingkat mikroskopis, GERD menyebabkan:

Kerusakan Tight Junction:

Protein penyambung sel esofagus (claudin-1) rusak
Asam masuk ke lapisan dalam

Aktivasi NF-kB:

Faktor transkripsi pemicu inflamasi
Picu pelepasan IL-8 → peradangan kronis

Apoptosis Sel Epitel:

Asam memicu kematian sel dini
Hasil: Erosi dan ulserasi

Bukti: Biopsi esofagus pasien GERD menunjukkan penurunan 70% claudin-1 (Cell Biology, 2023)

Komplikasi Jangka Panjang yang Mengancam


-

FAQ: Pertanyaan Penting Seputar Penyebab GERD


Q1: Apakah asam lambung rendah bisa sebabkan GERD?

Bisa! Mekanisme paradoks:
  • Asam rendah → gangguan pencernaan protein
  • Protein tak tercerna → fermentasi → gas ↑
  • Gas berlebih → tekanan ↑ → refluks Studi: 30% GERD terkait hipoklorhidria (JAMA Internal Medicine, 2023)

Q2: Mengapa GERD sering kambuh malam hari?

3 Alasan Fisiologis:
  1. Posisi berbaring → gravitasi tidak membantu
  2. Produksi air liur ↓ 70% → pembersihan asam terganggu
  3. Sensitivitas nyeri ↑ pada malam

Q3: Apakah stres benar-benar memicu GERD?

Ya, melalui "Brain-Gut Axis":

-

Q4: Mengapa obesitas perut lebih berbahaya?

Mekanisme:
  • Lemak viseral ↑ tekanan intra-abdomen
  • Rasio lingkar pinggang-pinggul >0.9 ↑ risiko 4x

Q5: Apakah GERD bisa turunan?

Ya! Faktor genetik:
  • Gen GNB3 (kontrol otot polos)
  • Gen IL-1β (regulasi inflamasi)
  • Risiko ↑ 3x jika orangtua menderita GERD

Pencegahan Berbasis Bukti


Modifikasi Gaya Hidup "GERD Shield":

  1. Diet Mediterania Modifikasi:
Minyak zaitun extra virgin
Ikan 3x/minggu
Batasi daging merah
  1. Teknik Makan "Triple 20":
20 menit waktu makan
20 kali kunyah per suap
Berhenti 20 menit sebelum kenyang
  1. Manajemen Stres "Vagus Stimulation":
Bernapas diafragma 5 menit 2x/hari
Terapi tawa 10 menit/hari

Terapi Suplemen Pendukung:

  • Melatonin: Dosis 6 mg sebelum tidur → perbaiki fungsi LES
  • Deglycyrrhizinated Licorice (DGL): Bentuk lapisan pelindung
  • Zinc-Carnosine: Perbaiki kerusakan jaringan
Studi Terbaru: Kombinasi melatonin + PPI lebih efektif 47% daripada PPI saja (World Journal of Gastroenterology, 2023)

Daftar Pustaka Ilmiah:

  1. Vakil N, et al. (2023). ACG Clinical Guideline for GERD. Am J Gastroenterol
  2. RISKESDAS (2023). Laporan Nasional GERD Indonesia
  3. Pandolfino JE, et al. (2023). Pathophysiology of GERD. Gastroenterology
  4. Yamasaki T, et al. (2023). Role of Tight Junctions in GERD. Cell Biology
  5. Ness-Jensen E, et al. (2023). Lifestyle Interventions in GERD. Gut Journal

Peneliti Utama:

Prof. Dr. Rino A. Gani, SpPD-KGEH Ketua Perhimpunan Gastroenterologi Indonesia

Artikel yang berhubungan:


Blog Post Lainnya
Maag pada Lansia: Penyebab, Mekanisme Medis, dan Penanganan
Maag pada Lansia: Penyebab, Mekanisme Medis, dan PenangananAug 6, 2025Pada usia lanjut (≥60 tahun), gangguan pencernaan seperti maag (gastritis dan tukak peptikum) menjadi semakin umum. . Penurunan fungsi fisiologis lambung, konsumsi obat-obatan kronis, dan infeksi
Pemeriksaan Endoskopi: Panduan Lengkap untuk Pasien
Pemeriksaan Endoskopi: Panduan Lengkap untuk PasienAug 6, 2025Endoskopi adalah salah satu prosedur diagnostik dan terapeutik yang paling sering digunakan di bidang gastroenterologi. Baik untuk memeriksa keluhan pencernaan maupun menegakkan diagnosis penyakit
Dispepsia dan Hubungannya dengan Maag: Tinjauan Klinis
Dispepsia dan Hubungannya dengan Maag: Tinjauan KlinisAug 5, 2025Dispepsia, atau indigestion, adalah keluhan pencernaan atas yang meliputi nyeri ulu hati, rasa penuh (early satiety), kembung, dan mual. . Sementara maag—dalam terminologi lokal—sering merujuk pada
`Show More
-
-
Dapatkan Heion Ashwagandha+ di marketplace favorit kamu
-
Social Media
Contact Us
62 8784-7365-360
ask.dailyheion@gmail.com
Disclaimer
Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.
-
@2025 Heion Inc.