
GERD: Penyakit Asam Lambung yang Lebih dari Sekadar Maag Biasa
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) bukan sekadar "maag naik" biasa. Ini adalah kondisi kronis yang dialami 28,8% penduduk Indonesia (RISKESDAS 2025) dengan risiko komplikasi serius jika diabaikan.
Artikel ini membedah tuntas perbedaan GERD dan maag, mekanisme kerusakan, hingga strategi penanganan terkini berbasis pedoman American College of Gastroenterology 2025.
Definisi Medis GERD: Lebih dari Sekadar Heartburn
Definisi Resmi (ACG 2025):
"Kondisi ketika isi lambung (asam, pepsin, makanan) mengalir balik ke esofagus menyebabkan gejala mengganggu dan/atau komplikasi.
"Patofisiologi Kunci:
1. Disfungsi LES (Lower Esophageal Sphincter):
Katup pemisah esofagus-lambung melemah
Tekanan normal: 10-30 mmHg → GERD: <6 mmHg
2. Hiatus Hernia:
Bagian lambung terdorong ke rongga dada
Mengganggu mekanisme katup LES
3. Gangguan Motilitas Esofagus:
Gerakan peristaltik tidak efektif membersihkan asam
Epidemiologi GERD: Data Global & Indonesia yang Mengejutkan
Peta Global (GerdGrid Study 2025):
Data Indonesia (RISKESDAS 2025):
- Prevalensi: 28.8% (naik 12% dari 2018)
- Hotspot Tertinggi:
DKI Jakarta (37.2%)
Bali (33.5%)
Kalimantan Timur (31.1%)
- Faktor Pemicu Utama:
- Konsumsi kopi berlebihan (63% kasus)
- Obesitas sentral (58%)
- Stres kerja kronis (52%)
Perbedaan Mendasar GERD vs Maag (Gastritis)
Tabel Perbandingan Detail:
Gejala GERD: Tidak Hanya Rasa Terbakar Dada
Gejala Esophageal (Tipikal):
- Heartburn (87% kasus)
- Regurgitasi asam (78%)
- Disfagia (kesulitan menelan) (45%)
Gejala Extraesophageal (Atipikal):
Mekanisme:
- Asam mengiritasi saraf vagus → refleks batuk
- Mikroaspirasi ke saluran napas → bronkospasme
Komplikasi GERD yang Mengancam Jiwa
1. Esofagitis (Derajat LA):
Grade Ciri Endoskopi Risiko Striktur
LA-A Erosi <5mm5%
LA-B Erosi >5mm15%
LA-C Erosi melingkar40%
LA-D Ulkus dalam75%
2. Barrett's Esophagus:
- Transformasi Metaplastik: Sel skuamosa → sel kolumnar
- Risiko Kanker: 0.5-1% per tahun → 30-125x populasi umum
3. Adenokarsinoma Esofagus:
- Tanda Bahaya:
- Disfagia progresif
- Penurunan berat badan >10%
- Anemia
- Angka Ketahanan Hidup 5 tahun: <20%
Protokol Diagnosis Berbasis Pedoman ACG 2025
Pemeriksaan Penting:
- Endoskopi: Deteksi erosi, Barrett's
- pH-Impedansi 24 jam: Standar emas diagnosis
- Manometri Esofagus: Evaluasi fungsi LES & motilitas
Strategi Penanganan Terkini
Modifikasi Gaya Hidup (Wajib!):
- Elevasi Kepala Tempat Tidur: 15-20 cm
- Hindari Makan 3 Jam Sebelum Tidur
- Turunkan Berat Badan: Setiap penurunan 5 kg → gejala berkurang 30%
2. Terapi Farmakologi:
3. Intervensi Bedah (Untuk Kasus Refrakter):
- LINX: Cincin magnetik penguat LES
- Fundoplikasi Nissen: Lilitan lambung di esofagus bawah
FAQ: Pertanyaan Kritis Seputar GERD
Q1: Apakah GERD bisa sembuh total?
- Ya, dengan pendekatan tepat:
- Terapi PPI 8-12 minggu + modifikasi gaya hidup
- Angka kesembuhan: 70-80% pada kasus ringan
- Catatan: GERD stadium lanjut butuh terapi pemeliharaan
Q2: Bagaimana membedakan heartburn GERD dan serangan jantung?
Q3: Apakah obat maag biasa bisa untuk GERD?
- Antasida: Hanya bantu gejala ringan (<30 menit)
- PPI: Standar terapi - harus dosis tinggi (40 mg 2x/hari)
- Studi: PPI dosis ganda efektif pada 92% GERD erosif
Q4: Kapan perlu operasi?
Indikasi mutlak:
- GERD refrakter terhadap obat
- Komplikasi (striktur, Barrett's)
- Hernia hiatus besar (>5 cm)
Q5: Apakah GERD bisa menyebabkan kanker?
Ya, melalui progresi:
GERD → Esofagitis → Barrett's Esophagus → Adenokarsinoma
- Risiko kumulatif: 1:200 pasien GERD kronis
Kesimpulan & Peringatan Kritis
- GERD ≠ Maag: Perbedaan mendasar pada lokasi dan mekanisme
- Deteksi Dini Penting: Endoskopi wajib jika gejala >2 minggu
- Komplikasi Fatal: Barrett's esophagus meningkatkan risiko kanker 30x
- Terapi Holistik: Kombinasi gaya hidup + obat + monitoring
Peringatan: Jangan abaikan heartburn yang sering kambuh! Data menunjukkan 65% kasus Barrett's esophagus terdiagnosis saat sudah stadium lanjut.
Daftar Pustaka Ilmiah:
- Gyawali CP, et al. (2023). ACG Clinical Guideline for GERD. Am J Gastroenterol
- RISKESDAS (2023). Laporan Nasional GERD di Indonesia
- Vakil N, et al. (2023). Global Burden of GERD. Lancet Gastroenterology
- Spechler SJ, et al. (2022). Barrett's Esophagus and Cancer Risk. NEJM
- Yadlapati R, et al. (2023). Surgical Management of GERD. JAMA Surgery
Layanan Konsultasi GERD:
- Klinik GERD RSCM Jakarta: (021) 1500135