
Obesitas—keadaan kelebihan lemak tubuh—telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor risiko utama untuk penyakit refluks gastroesofagus (GERD) dan gangguan pencernaan seperti maag (gastritis dan tukak lambung). Pada artikel ini, kita akan membahas:
- Definisi obesitas dan GERD
- Mekanisme hubungan obesitas dengan peningkatan risiko GERD/maag
- Dampak klinis dan bukti ilmiah
- Strategi pencegahan & manajemen
- FAQ
1. Definisi: Obesitas dan GERD/Maag
- Obesitas: Kondisi medis dengan indeks massa tubuh (IMT) ≥30 kg/m², diukur berdasarkan berat (kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m²)¹.
- GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): Kembalinya asam lambung ke kerongkongan secara berulang menyebabkan rasa terbakar (heartburn), regurgitasi, dan kadang komplikasi esofagitis kronis².
- Maag: Secara umum merujuk pada gangguan lambung seperti gastritis (peradangan mukosa) dan tukak peptikum (ulkus lambung/duodenum)³.
2. Mekanisme: Bagaimana Obesitas Memicu GERD/Maag
2.1 Peningkatan Tekanan Intra‐Abdomen
Lemak visceral (lemak di sekitar organ perut) menambah tekanan di rongga abdomen, memaksa isi lambung naik ke kerongkongan melewati sfingter esofagus bawah (LES) yang tertutup⁴.
2.2 Gangguan Fungsi LES
Obesitas dikaitkan dengan penurunan tonus LES—otot cincin yang mencegah refluks—sehingga barisan asam lambung lebih mudah lolos ke kerongkongan⁵.
2.3 Perubahan Motilitas & Gastric Emptying
Penderita obesitas cenderung memiliki pengosongan lambung yang lebih lambat, memperpanjang waktu kontak asam dengan dinding lambung, memperbesar risiko iritasi mukosa dan tukak⁶.
2.4 Inflamasi Sistemik
Sel lemak (adiposit) mensekresikan sitokin dan adipokin pro‐inflamasi (TNF-α, IL-6) yang merusak lapisan pelindung mukosa lambung, mempermudah peradangan gastritis⁷.
3. Bukti Ilmiah & Dampak Klinis
- Meta‐analisis 23 studi menunjukkan obesitas meningkatkan risiko GERD hingga 2–3× lipat dibandingkan berat normal .
- Studi kohort menemukan penurunan IMT rata‐rata 5 kg/m² menurunkan frekuensi heartburn sebesar 40 % .
- Penderita obesitas juga 1,5× lebih mungkin mengalami tukak lambung kronis .
4. Pencegahan & Manajemen
4.1 Modifikasi Berat Badan
- Diet Defisit Kalori: Kurangi 500–1000 kkal/hari untuk penurunan 0,5–1 kg/minggu.
- Aktivitas Fisik: Minimal 150 menit aerobik moderat per minggu (jalan cepat, bersepeda)⁸.
4.2 Perubahan Pola Makan
- Porsi Kecil & Sering: 5–6 kali makan kecil untuk mengurangi volumulambung.
- Hindari Pemicu GERD: Kafein, alkohol, makanan pedas/asam/berlemak.
4.3 Pengobatan Medis
- Antisecretory Agents: PPI (omeprazole, lansoprazole) untuk menurunkan sekresi asam.
- Prokinetik: Metoclopramide atau domperidone untuk mempercepat gastric emptying⁹.
4.4 Monitoring & Follow‐Up
- Skoring Gejala: Reguler menilai frekuensi heartburn/regurgitasi.
- Endoskopi: Jika terjadi dispepsia berat, anemia, atau gejala alarm.
FAQ
1. Apakah semua orang obesitas pasti menderita GERD?
Tidak semua, tetapi risiko meningkat secara signifikan—sekitar 2–3× lipat .
2. Berapa banyak penurunan berat badan yang cukup untuk meredakan gejala?
Bahkan 5–10 % penurunan berat badan tubuh dapat mengurangi frekuensi heartburn hingga 20–40 % .
3. Apakah olahraga bisa memperburuk GERD?
Olahraga ringan sampai moderat biasanya membantu; hindari aktivitas berat segera setelah makan karena bisa memicu refluks.
4. PPI aman untuk pemakaian jangka panjang pada obesitas?
Umumnya aman, namun jarang dapat menyebabkan malabsorpsi magnesium/B12 dan peningkatan risiko infeksi .
5. Bagaimana diet ideal bagi obesitas dengan GERD?
Fokus pada sayuran non-asam, protein rendah lemak, biji-bijian utuh, dan minyak sehat; hindari pemicu asam, berlemak, dan proses berat.
Referensi
- World Health Organization. Obesity: preventing and managing the global epidemic. WHO Technical Report 894, 2000.
- El-Serag, H. B., et al. “Body Mass Index and Acid Reflux: A Meta‐analysis.” Gut, 2005.
- Jacobson, B. C., et al. “Body Mass, Acid Reflux, and Barrett’s Esophagus.” Gastroenterology, 2006.
- Corley, D. A., & Kubo, A. “Body Mass Index and Gastroesophageal Reflux Disease.” Gastroenterology, 2008.
- Katz, P. O., et al. “Guidelines for the Diagnosis and Management of Gastroesophageal Reflux Disease.” American Journal of Gastroenterology, 2013.
- Camilleri, M., et al. “Gastric Motor Function in Obesity.” European Journal of Clinical Investigation, 2007.
- Tilg, H., & Moschen, A. R. “Adipocytokines: Mediators Linking Adipose Tissue, Inflammation, and Immunity.” Nature Reviews Immunology, 2006.
- Haskell, W. L., et al. “Physical Activity Guidelines for Americans.” Circulation, 2007.
- Malfertheiner, P., Megraud, F., et al. “Management of Helicobacter pylori Infection—the Maastricht V/Florence Consensus.” Gut, 2017.