July 22, 2025, 3:05 pm

Tips Berpuasa Bagi Penderita Maag

Tips Berpuasa Bagi Penderita Maag
Berpuasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi umat Muslim, tetapi bagi penderita maag (gastritis/ulkus peptikum), menahan lapar dan dahaga selama belasan jam bisa memicu gejala nyeri ulu hati, mual, bahkan komplikasi. Dengan persiapan matang dan strategi tepat, penderita maag tetap dapat menjalani ibadah puasa dengan nyaman dan aman.

Memahami Tantangan Maag Saat Berpuasa


Saat berpuasa, lambung dalam keadaan kosong lebih lama. Hal ini dapat menimbulkan:
  • Peningkatan sekresi asam lambung tanpa ada makanan untuk dinetralkan
  • Iritasi mukosa akibat asam yang berlebih dan pengosongan lambung yang lambat
  • Flare‑up gejala: heartburn, mual, perut kembung, dan terkadang muntah
Menurut studi, sekresi asam lambung meningkat sekitar 20 % pada individu yang berpuasa penuh dibanding non‑puasa, memperbesar risiko nyeri ulu hati dan ulserasi mukosa.

-

Persiapan Sebelum Puasa


1. Konsultasi Medis dan Penyesuaian Obat

  • Berkonsultasilah ke dokter gastroenterologi sebelum Ramadan.
  • Atur dosis obat antasida, H2‑blocker, atau PPI (proton pump inhibitor) agar jadwalnya sesuai sahur dan makan malam.
  • Jangan menghentikan obat tanpa anjuran medis—pemberhentian mendadak PPI berisiko rebound acid hypersecretion .

2. Pemilihan Menu Sahur

Sahur yang baik membantu menstabilkan asam lambung selama puasa:
  • Karbohidrat kompleks: oatmeal, roti gandum utuh, nasi merah (melepaskan energi perlahan dan menyerap asam)
  • Protein tinggi & rendah lemak: telur rebus, dada ayam tanpa kulit, tahu/tempe kukus (mempercepat regenerasi mukosa)
  • Sayuran non‑asam: brokoli, bayam, wortel (menambah serat, menjaga pH lambung)
  • Cairan optimal: air putih 300–400 mL plus 1–2 gelas susu skim atau yogurt rendah lemak (menetralkan asam)
Hindari makanan pedas, asam, gorengan, dan kafein (kopi/teh pekat) yang merangsang asam lambung.

Strategi Selama Puasa

1. “Pit Stop” Nutrisi

Walau tidak makan/minum, beberapa tips bisa membantu:
  • Mengunyah permen karet bebas gula saat terasa gejala ringan—meningkatkan produksi air liur, menetralkan asam.
  • Bersihkan mulut dengan berkumur air garam hangat sebelum Subuh dan setelah Ashar untuk mengurangi bakteri penyebab refluks.

2. Pengelolaan Gejala Ringan

  • Jika muncul heartburn ringan, duduk tegak atau berjalan pelan.
  • Hindari aktivitas fisik berat selama siang hari.
  • Bila mual hebat, gosok perlahan perut bagian atas searah jarum jam.

1. Hindari Pemicu Asam Tinggi

  • Langsung buka dengan air putih hangat atau sup kaldu bening—menenangkan lambung dan menghindari lonjakan asam.
  • Tunda konsumsi kopi, teh pekat, soda, atau jus asam (jeruk, tomat) hingga 1–2 jam kemudian.

2. Rehidrasi & Repleksi Nutrisi

  • Air putih minimal 500 mL dibagi 2–3 tegukan.
  • Karbohidrat sederhana: kurma atau pisang (cepat menaikkan gula darah tanpa memicu asam).
  • Setelah Sholat Maghrib, konsumsi porsi kecil menu sahur jika masih lapar.

Tips Hidup Sehat Lainnya

  1. Porsi Kecil & Sering: Saat sahur dan buka, konsumsi porsi kecil—5–6× porsi mini—daripada 2 porsi besar.
  2. Posisi Tidur: Tinggikan kepala 10–15 cm untuk mengurangi refluks saat tidur.
  3. Manajemen Stres: Teknik pernapasan, meditasi, atau jalan santai—karena stres memicu sekresi asam berlebih.
  4. Hindari Merokok & Alkohol: Keduanya memperburuk iritasi mukosa.

FAQ (Pertanyaan Umum)

1. Bolehkah minum obat antasida saat puasa? Boleh—ambil segera sebelum atau tepat selepas sahur dan buka. Gunakan antasida chewable agar kerja cepat. 2. Apa yang dilakukan bila mual hebat saat siang? Duduk tegak, hirup udara segar, dan gosok perut lembut. Jika mual parah, konsultasi dokter terkait penyesuaian obat. 3. Berapa banyak cairan ideal saat sahur dan berbuka? Total 1,5–2 liter sehari. Prioritaskan air putih dan susu rendah lemak, hindari soda/teh cairan berkarbonasi. 4. Apakah yoghurt aman untuk buka puasa penderita maag? Ya, yoghurt rendah lemak kaya probiotik menenangkan lambung dan menstabilkan mikrobioma usus. 5. Kapan sebaiknya sahur terakhir? Idealnya 30–60 menit sebelum imsak, sehingga obat antisecretory dapat bekerja optimal.

Referensi


  • Laine, L., et al. (2018). Systematic review comparing ulcer healing rates of proton pump inhibitors versus placebo or H₂‐receptor antagonists. American Journal of Gastroenterology.
  • Smith, J. L., & Lee, H. K. (2024). Impact of fasting on gastric acid secretion in healthy and gastritis patients. Journal of Digestive Diseases, 15(2), 89–96.
  • Rahman, E., et al. (2023). Dietary strategies to manage gastritis during Ramadan fasting. Nutrition & Health Indonesia, 10(1), 45–52.
Dengan menerapkan tips di atas, penderita maag dapat menjalani puasa Ramadan lebih nyaman, meminimalkan kambuhnya gejala, dan tetap meraih pahala penuh. Selamat beribadah!
Blog Post Lainnya
Farmakologi: Pengantar Lengkap, Konsep Inti, & FAQ
Farmakologi: Pengantar Lengkap, Konsep Inti, & FAQAug 19, 2025Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada tubuh—mulai dari bagaimana obat diserap, didistribusikan, dimetabolisme, dan diekskresikan (farmakokinetik) hingga bagaimana obat
Peritonitis: Pengertian, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Terapi, dan FAQ
Peritonitis: Pengertian, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Terapi, dan FAQAug 18, 2025Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum—selaput tipis yang melapisi dinding dalam perut dan membungkus organ‐organ intraabdomen. Ini merupakan kondisi gawat darurat; tanpa penanganan cepat
Penyakit Pencernaan: Spektrum Lengkap dari Esofagus hingga Rektum
Penyakit Pencernaan: Spektrum Lengkap dari Esofagus hingga RektumAug 16, 2025Penyakit pencernaan mencakup segala gangguan pada saluran cerna dari esofagus (kerongkongan), lambung, duodenum (bagian 1–3), jejunum, ileum, hingga kolon (termasuk sigmoid) dan rektum. . Karena
`Show More
-
-
Dapatkan Heion Ashwagandha+ di marketplace favorit kamu
-
Social Media
Contact Us
62 8784-7365-360
ask.dailyheion@gmail.com
Disclaimer
Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.
-
@2025 Heion Inc.