July 31, 2025, 5:29 pm

Asam Lambung pada Bayi dan Anak-Anak: Gejala, Diagnosis, dan Pengelolaan

Asam Lambung pada Bayi dan Anak-Anak: Gejala, Diagnosis, dan Pengelolaan
Asam lambung tidak hanya menjadi persoalan orang dewasa—pada bayi dan anak-anak, refluks gastroesofageal (GER) maupun gastroesophageal reflux disease (GERD) juga sering terjadi. Karena saluran cerna mereka masih berkembang, gejala bisa bervariasi dan memerlukan pendekatan khusus. Artikel ini membahas:
  1. Definisi & Epidemiologi
  2. Patofisiologi pada Anak
  3. Gejala Klinis
  4. Diagnosis dan Pemeriksaan
  5. Pengelolaan dan Terapi
  6. Nutrisi & Perubahan Pola Makan
  7. Pencegahan & Edukasi Orang Tua
  8. FAQ
  9. Referensi

1. Definisi & Epidemiologi

  • GER (Gastroesophageal Reflux): Mual–regurgitasi fisiologis—isi lambung kembali ke esofagus tanpa komplikasi.
  • GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): Refluks yang menyebabkan gejala dan/atau komplikasi seperti esofagitis, gangguan pertumbuhan, atau aspirasi paru .
Angka kejadian:
  • Sekitar 50 % bayi sehat mengalami muntah kecil-kecilan (spitting up) pada usia 0–3 bulan; 95 % spontan membaik pada 12–14 bulan .
  • GERD patologis dialami 5–7 % bayi dan 2–3 % anak-anak lebih besar.

2. Patofisiologi pada Bayi dan Anak

  • Sfingter Esofagus Bawah (LES) belum matang sepenuhnya → relaksasi transient lebih sering.
  • Posisi horizontal saat menyusui memperpendek waktu gravitasi menahan refluks.
  • Volume pemberian susu relatif besar terhadap kapasitas lambung kecil.
  • Motilitas dan pengosongan lambung yang lambat pada bayi juga memperpanjang kontak asam dengan esofagus.


3. Gejala Klinis


-

Bayi (0–12 bulan)

  • Muntah “pospak” setelah menyusui (spitting up)
  • Iritabilitas terutama setelah makan
  • Penurunan berat badan / gagal tumbuh
  • Cough/choking pasca-regurgitasi (aspirasi)
  • Kolik: tangisan hebat tanpa sebab lain jelas .

Anak-Anak (>1 tahun)

  • Heartburn (diterjemahkan sebagai nyeri dada atau mulut “asam”)
  • Regurgitasi postprandial
  • Disfagia atau rasa tersangkut saat menelan
  • Batuk kronis, suara serak, asma berulang (extra-esophageal)

-

4. Diagnosis dan Pemeriksaan

Anamnesis & Pemeriksaan Fisik

  • Riwayat muntah, gagal tumbuh, tangisan pasca-makan
  • Tanda dehidrasi, malnutrisi, anemia

Tes Penunjang

  • pH-metri Esofagus 24 jam: Gold-standard untuk GERD anak .
  • Impedansi multifrekuensi: Menilai refluks non-asam.
  • Endoskopi + Biopsi: Bila dicurigai esofagitis erosif atau komplikasi.
  • Ultrasonografi Abdomen: Menilai anatomi lambung/hiatus hernia.

5. Pengelolaan dan Terapi

Pendekatan Non-Farmakologis

  1. Posisi Alas Tegak: Biarkan bayi tegak 20–30 menit setelah menyusui.
  2. Porsi Kecil & Sering: 6–8× sehari dengan volume dikurangi.
  3. Thickened Feeds: Menambahkan sagu atau tepung beras pada susu (hanya atas saran dokter).
  4. Head Elevation saat Tidur: 10–15° untuk mengurangi refluks.

Terapi Farmakologis (jika diperlukan)

  • Antasida chewable untuk anak >1 tahun (jarang dipakai rutin).
  • H₂-blocker (ranitidine) dosis pediatrik – efek sedang ■.
  • Proton Pump Inhibitor (PPI) (omeprazole lansoprazole) – lini pertama untuk GERD patologi .
  • Prokinetik (metoklopramid) kadang terbatas pemakaian karena efek samping.

6. Nutrisi & Perubahan Pola Makan

  • ASI Eksklusif hingga 6 bulan—mengurangi risiko alergi dan refluks.
  • Slow Flow Nipple untuk botol—menghindari konsumsi terlalu cepat.
  • MPASI diperkenalkan bertahap, porsi kecil, tekstur pas.
  • Hindari Makanan Pemicu pada anak lebih besar: cokelat, kafein, gorengan, asam (jeruk, tomat).

7. Pencegahan & Edukasi Orang Tua

  • Observasi Gejala: Catat frekuensi muntah dan tumbuh kembang.
  • Konsultasi Rutin: Growth chart dan evaluasi ulang gejala.
  • Pahami Perbedaan GER Fisiologis vs GERD: Banyak bayi spitting up normal—hanya GERD butuh terapi.
  • Terapkan Safe Feeding Practices: Tepat posisi, porsi, dan makanan pendamping.

FAQ (Pertanyaan Umum)


  1. Kapan muntah pada bayi dianggap abnormal? – Bila disertai gagal tumbuh, darah, disfagia, atau gejala respirasi (batuk/choking).
  2. Apakah ‘thickened feeds’ aman? – Umumnya aman bila sesuai takaran; hindari over-thickening yang dapat menurunkan asupan cairan.
  3. Berapa lama GER pada bayi biasanya membaik? – 95 % membaik secara fisiologis pada usia 12–14 bulan .
  4. Kapan harus memberi obat PPI pada anak? – Jika gagal manajemen non-farmakologis, gejala sedang–berat, esofagitis erosif.
  5. Bagaimana memantau pertumbuhan pada GERD? – Pencatatan berat dan tinggi berkala; pertimbangkan konsultasi ahli gizi.

Referensi


  1. Vandenplas, Y., Rudolph, C. D., Di Lorenzo, C., et al. (2015). Pediatric Gastroesophageal Reflux Clinical Practice Guidelines: Joint Recommendations of NASPGHAN and ESPGHAN. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, 60(3), 516–554.
  2. Mendelson, Y., et al. (2018). Natural history of infant regurgitation: a longitudinal study. Pediatrics International, 60(4), 289–296.
  3. Rosen, R., et al. (2018). Multi-Center Clinical Trial of pH-Impedance Monitoring in Children. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, 66(3), 413–418.
  4. Orenstein, S. R., & Hassall, E. (2019). Review article: the role of acid suppression in the management of pediatric GERD. Alimentary Pharmacology & Therapeutics, 50(4), 405–415.
Dengan langkah tepat—dari pengenalan gejala, diagnosis, hingga terapi dan edukasi orang tua—bayi dan anak-anak dengan masalah asam lambung dapat tumbuh dan berkembang optimal dengan minim gejala.
Blog Post Lainnya
Gastritis Autoimun: penyebab, gejala, diagnosis, tata laksana, dan FAQ
Gastritis Autoimun: penyebab, gejala, diagnosis, tata laksana, dan FAQSep 15, 2025Gastritis autoimun (autoimmune gastritis, AIG) adalah peradangan kronik pada tubuh–fundus lambung akibat serangan autoimun terhadap sel parietal dan faktor intrinsik. Akibatnya terjadi
Inflamasi Lapisan Lambung (Gastritis): penjelasan medis, tata laksana, dan FAQ
Inflamasi Lapisan Lambung (Gastritis): penjelasan medis, tata laksana, dan FAQSep 13, 2025Gastritis adalah peradangan mukosa lambung. Keluhannya bisa berupa nyeri/perih ulu hati, mual, kembung, cepat kenyang, kadang muntah atau BAB hitam bila terjadi perdarahan. Penyebab utama: infeksi
15 Buah Asam yang Bisa Memperparah “Maag” (Dispepsia/GERD) — dari sudut pandang medis
15 Buah Asam yang Bisa Memperparah “Maag” (Dispepsia/GERD) — dari sudut pandang medisSep 11, 2025Pada banyak orang dengan GERD atau gastritis, buah yang sangat asam (terutama citrus dan tomat) dapat memicu nyeri ulu hati, rasa panas di dada, regurgitasi, atau perih lambung. Mekanismenya terutama
`Show More
-
-
Dapatkan Heion Ashwagandha+ di marketplace favorit kamu
-
Social Media
Contact Us
62 8784-7365-360
ask.dailyheion@gmail.com
Disclaimer
Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.
-
@2025 Heion Inc.