
- Bentuk “buffered/neutralized” seperti kalsium askorbat cenderung lebih ramah lambung pada sebagian orang yang sensitif. Membagi dosis & minum bersama makanan juga sering mengurangi keluhan.
Mengapa kebanyakan vitamin C bisa memperberat “maag”?
1) Sifat asam → merangsang asam & pepsin
Asam askorbat bersifat sangat asam. Studi fisiologi dan tinjauan eksperimental menunjukkan asam askorbat dapat meningkatkan keasaman intralambung serta merangsang pepsin, sehingga pada orang dengan GERD/gastritis/tukak gejala lebih mudah kambuh (nyeri ulu hati, perih, mual).
2) Dosis tinggi → iritasi & keluhan GI
Lembaga gizi resmi mencatat bahwa asupan tinggi vitamin C dapat menimbulkan diare, mual, kram perut, heartburn. Itulah sebabnya di AS ditetapkan UL 2.000 mg/hari untuk dewasa (total dari makanan + suplemen). Di atas kisaran ini, keluhan GI makin sering pada sebagian orang.
3) Effervescent & karbonasi → distensi lambung, “asam naik”
Suplemen effervescent menghasilkan CO₂ di lambung. Gas ini meningkatkan distensi, dapat memicu relaksasi LES dan/atau memperlama pengosongan, sehingga refluks (“asam naik”) lebih mungkin muncul—mirip efek minuman berkarbonasi pada sebagian pasien GERD.
4) Bentuk sediaan berpengaruh
Dibanding asam askorbat, kalsium askorbat (vitamin C “buffered”) terbukti menekan lonjakan keasaman lambung setelah konsumsi dan dilaporkan lebih ditoleransi pada orang yang sensitif terhadap asam.
Catatan penyeimbang: vitamin C pada dosis sesuai anjuran umumnya aman, dan pada sebagian konteks justru protektif (mis. perannya pada kesehatan mukosa/antioksidan). Namun pada dosis tinggi atau bentuk sangat asam, keluhan “maag” bisa muncul pada individu yang rentan.
Cara mengonsumsi vitamin C agar ramah lambung
- Prioritaskan dari makanan (buah/sayur utuh).
- Bila perlu suplemen:
- Pilih dosis moderat (mis. 250–500 mg/hari), bagi 1–2 kali, minum bersama makan.
- Pertimbangkan bentuk buffered (mis. kalsium askorbat) bila Anda mudah mulas dengan asam askorbat.
- Hindari effervescent saat perut kosong/menjelang tidur—gas CO₂ bisa memicu kembung & refluks.
- Bila Anda punya GERD/gastritis/tukak aktif: konsultasikan kebutuhan suplemen; pada fase gejala, turunkan dosis atau hentikan sementara.
- Perhatikan obat lain: zat besi/NSAID cenderung mengiritasi lambung—kombinasi dengan asam askorbat yang asam dapat memperparah keluhan pada sebagian orang.
Siapa yang perlu ekstra hati-hati?
- Mereka yang sering memakai NSAID.
- Individu yang sensitif terhadap minuman asam atau berkarbonasi.
FAQ
1) Apakah vitamin C pasti menyebabkan “maag”?
Tidak. Banyak orang baik-baik saja pada dosis sesuai anjuran. Namun dosis tinggi atau bentuk asam/effervescent dapat memicu keluhan pada orang yang sensitif atau saat mukosa sedang meradang.
2) Lebih aman vitamin C dari buah ketimbang suplemen?
Umumnya ya—buah/sayur menyumbang vitamin C bersama serat & komponen lain yang cenderung lebih bersahabat untuk lambung. Suplemen berguna bila asupan kurang atau ada indikasi khusus.
3) Bentuk mana yang lebih “ramah lambung”?
Kalsium askorbat (buffered) cenderung lebih nyaman pada individu sensitif dibanding asam askorbat; bukti eksperimental dan telaah tolerabilitas mendukung hal ini.
4) Berapa batas aman harian?
Di AS, UL dewasa = 2.000 mg/hari (total dari makan + suplemen). Di bawah ini, sebagian besar orang baik; di atasnya, keluhan GI meningkat pada sebagian individu. Selalu utamakan kebutuhan, bukan angka maksimal.
5) Kenapa vitamin C effervescent bikin perut terasa “penuh”/mulas?
Karena tablet effervescent melepaskan CO₂ di lambung → distensi dan refluks menjadi lebih mungkin pada penderita GERD.
Rujukan medis (tanpa tautan aktif)
- NIH Office of Dietary Supplements – Vitamin C (2025): efek samping GI pada dosis tinggi; UL 2.000 mg/hari untuk dewasa.
- Lee JK, 2017–2018: asam askorbat meningkatkan keasaman lambung & dapat menimbulkan indigesti/heartburn; kalsium askorbat menekan lonjakan keasaman.
- Senekowitsch S, 2023: CO₂ intragastrik (effervescent) dapat memengaruhi motilitas & distensi—relevan terhadap refluks.
- Tinjauan faktor diet & GERD (2021) dan telaah minuman berkarbonasi: keasaman + karbonasi dapat memperberat gejala pada sebagian pasien.
- Calder PC, 2025: ulasan bentuk vitamin C; kalsium askorbat/Ester-C dilaporkan lebih ditoleransi pada individu sensitif.
- Mayo Clinic, 2025: daftar efek samping GI pada dosis tinggi vitamin C (heartburn, kram, kembung, diare).
Kesimpulan
Vitamin C esensial bagi tubuh, tetapi terlalu banyak—terutama dalam bentuk asam/effervescent—dapat memicu atau memperberat keluhan “maag” pada sebagian orang. Strategi aman: utamakan sumber alami, gunakan dosis moderat, minum bersama makanan, bagi dosis, dan pertimbangkan bentuk buffered bila Anda sensitif. Bila gejala tetap sering, ada muntah darah/BAB hitam, atau nyeri berat, segera konsultasi ke dokter.