September 30, 2025, 12:38 pm

Adenokarsinoma Lambung (Kanker Lambung): penjelasan lengkap, bukti medis, FAQ, ringkasan & kesimpulan

Adenokarsinoma Lambung (Kanker Lambung): penjelasan lengkap, bukti medis, FAQ, ringkasan & kesimpulan
Adenokarsinoma lambung adalah kanker yang berawal dari sel kelenjar di dinding lambung. Faktor risiko terkuat adalah infeksi Helicobacter pylori (H. pylori), yang memicu “kaskade Correa” (gastritis kronik → atrofi → metaplasia usus → displasia → kanker).

Diagnosis ditegakkan dengan endoskopi & biopsi, staging dengan CT/EUS dan sering laparoskopi diagnostik. Tatalaksana kuratif pada penyakit yang masih bisa dioperasi adalah gastrektomi dengan diseksi kelenjar (D2) + kemoterapi perioperatif (FLOT) atau adjuvan (S-1/XELOX) sesuai konteks.

Pada stadium lanjut, terapi sistemik kini ditentukan biomarker (HER2, PD-L1, MSI, CLDN18.2) untuk akses trastuzumab, imunoterapi (nivolumab/pembrolizumab), zolbetuximab, ramusirumab, atau trastuzumab deruxtecan. Eradikasi H. pylori di populasi berisiko menurunkan insidensi kanker lambung.

Apa itu adenokarsinoma lambung?

±90–95% kanker lambung adalah adenokarsinoma, muncul dari kelenjar mukosa. Secara histologi klasik dibagi tipe intestinal dan difus (klasifikasi Lauren), masing-masing dengan perilaku dan rute penyebaran berbeda; tipe difus cenderung agresif dan menembus dinding dengan cepat. Secara molekuler (TCGA), kanker lambung terbagi menjadi EBV-positif, MSI-H, CIN, dan genomically stable (GS)—yang membantu pemilihan terapi target/imuno

Faktor risiko utama


  • H. pylori (karsinogen Kelompok 1 IARC; diduga berkontribusi pada mayoritas kasus kanker lambung). Infeksi kronis memicu kaskade Correa menuju transformasi ganas.
  • Gastritis atrofi/metaplasia usus (lesi prakanker).
  • Faktor lain: merokok, diet asin/nitrosamin, riwayat gastrektomi parsial lama, anemia pernisiosa/gastritis autoimun, EBV-associated gastric cancer (±10%), serta sindrom herediter (HDGC/CDH1).

Gejala & tanda bahaya


  • Keluhan awal sering nonspesifik: kembung, cepat kenyang, dispepsia, penurunan BB, anemia.
  • Alarm symptoms: muntah berulang, perdarahan (muntah darah/tinja hitam), disfagia, penurunan BB signifikan, nyeri menetap—perlu endoskopi segera. (Rujukan praktik dari pedoman ESMO/NCCN untuk penapisan gejala dan rute diagnostik).

Bagaimana kanker ini terbentuk? (patogenesis ringkas)


H. pylori memicu inflamasi kronikgastritis atrofimetaplasia ususdisplasiakarsinoma (kaskade Correa). Jalur difus kerap terkait mutasi CDH1 (E-cadherin) dan tidak selalu melalui metaplasia usus. EBV mencirikan subtipe yang imunogenik (sering PD-L1 tinggi).

Diagnosis & penentuan stadium


  1. Endoskopi saluran cerna atas (EGD) + biopsi multipel = standar emas. Laporan patologi menilai tipe histologi, derajat, serta biomarker (HER2, PD-L1 CPS, MSI/MMR, CLDN18.2 bila tersedia).
  2. Staging: CT toraks/abdomen/pelvis; EUS untuk kedalaman T dan N regional; laparoskopi diagnostik dengan sitologi peritoneal sangat dianjurkan pada kasus lanjut lokoregional untuk mendeteksi metastasis peritoneal okkult.
  3. Klasifikasi TNM (edisi ke-8) digunakan secara global; jumlah kelenjar limfa yang dievaluasi minimal ≥15 untuk staging akurat pasca operasi. Pedoman menganjurkan diseksi D2 di pusat berpengalaman.

Pilihan terapi (berdasarkan stadium & biomarker)


Penyakit resectable (tujuan kuratif)


  • Operasi standar: gastrektomi subtotal/total dengan limfadenektomi D2 di pusat ber-volume tinggi.
  • Kemoterapi perioperatif (pra + pasca operasi): FLOT (5-FU/leukovorin-oksaliplatin-docetaxel) meningkatkan keselamatan onkologi vs regimen lama (ECF/ECX) dan menjadi standar di banyak negara.
  • Adjuvan setelah D2 (tanpa neoadjuvan):
  • S-1 (Asia Timur; ACTS-GC) atau
  • XELOX/capecitabine-oxaliplatin (CLASSIC). Keduanya meningkatkan disease-free survival dan overall survival pada stadium II–III.
Catatan: Pada sebagian pusat, kemoradiasi adjuvan masih dipertimbangkan bila reseksi tidak optimal (D0–D1). Rujuk tim multidisiplin.

Penyakit metastatik/tidak dapat dioperasi (tujuan pengendalian penyakit & memperpanjang hidup)


Uji biomarker sangat menentukan urutan terapi:
  • HER2-positif:
  • Trastuzumab + kemoterapi adalah tulang punggung lini pertama (ToGA).
  • Tambahan pembrolizumab pada first-line HER2+ kini menunjukkan perbaikan overall survival dan mendapat persetujuan FDA 2025 untuk tumor PD-L1 CPS ≥1 (KEYNOTE-811).
  • Setelah progres: Trastuzumab deruxtecan (T-DXd) meningkatkan respons & kelangsungan hidup vs kemoterapi pilihan dokter (DESTINY-Gastric01).
  • HER2-negatif, PD-L1 positif (sering CPS ≥5): Nivolumab + kemoterapi meningkatkan OS (CheckMate-649; manfaat paling jelas pada CPS ≥5). Pembrolizumab + kemoterapi (KEYNOTE-859) juga menunjukkan peningkatan OS dan telah diadopsi luas.
  • CLDN18.2-positif, HER2-negatif: Zolbetuximab + FOLFOX/CAPOX mendapat persetujuan FDA (Okt 2024) sebagai lini pertama pada penyakit lanjut.
  • MSI-H/dMMR: Respon tinggi terhadap imunoterapi; pembrolizumab memiliki indikasi lintas-tumor untuk MSI-H/dMMR.
  • Lini selanjutnya umum (biomarker-agnostik): Ramucirumab ± paklitaksel memperpanjang OS (REGARD/RAINBOW). Trifluridin/tipirasil juga opsional di sebagian pedoman.
Perawatan suportif & nutrisi (kontrol nyeri, mual, dukungan diet tinggi protein, manajemen anemia) adalah bagian integral setiap lini terapi. Pedoman ESMO/NCCN menekankan dukungan gizi dini dan penanganan gejala.

Pencegahan & deteksi dini

  • Eradikasi H. pylori menurunkan risiko kanker lambung pada tingkat individu dan populasi (contoh program Matsu, Taiwan; meta-analisis terkini).
  • Endoskopi surveilans pada mereka dengan lesi prakanker berisiko (metaplasia usus ekstensif/OLGIM tinggi) mengikuti protokol nasional setempat.
  • Skrining genetik HDGC (CDH1/CTNNA1) bila ada pola keluarga khas; pada pembawa mutasi CDH1, gastrektomi profilaksis sering direkomendasikan—atau surveilans ketat di pusat ahli bila menunda operasi.

Pertanyaan yang sering ditanyakan (FAQ)


1) Apakah semua “maag” bisa berubah jadi kanker? Tidak. Mayoritas dispepsia/“maag” tidak terkait kanker. Namun gastritis atrofi dan metaplasia usus meningkatkan risiko; pada kelompok ini perlu tata laksana H. pylori dan surveilans terarah.

2) Kapan saya harus endoskopi? Jika ada tanda bahaya (berdarah, disfagia, penurunan BB, anemia, muntah persisten) atau usia >40 dengan gejala menetap/berulang, evaluasi endoskopi dianjurkan.

3) Kalau sudah operasi, apakah perlu kemo juga? Sering ya. Setelah operasi D2, S-1 (Asia) atau XELOX (global) meningkatkan peluang bebas kekambuhan. Pada kasus lokal lanjut, FLOT perioperatif kini banyak diutamakan.

4) Apakah imunoterapi cocok untuk semua orang? Tidak. Manfaat terbesar pada PD-L1 CPS tinggi atau MSI-H; untuk HER2+, kombinasi dengan trastuzumab/kemoterapi (dan kini pembrolizumab pada PD-L1 CPS ≥1) adalah standar.

5) Apa peran tes HER2, PD-L1, MSI, dan CLDN18.2? Tes ini mengarahkan terapi: HER2 → trastuzumab/T-DXd; PD-L1/MSI → imunoterapi; CLDN18.2 → zolbetuximab (HER2-negatif).

6) Bisakah kanker lambung sembuh total? Bisa jika terdeteksi dini dan dapat direseksi tuntas disertai terapi sistemik yang tepat. Pada stadium metastatik, tujuan mengendalikan penyakit, memperpanjang hidup, dan menjaga kualitas hidup.

7) Apakah eradikasi H. pylori setelah endoskopi “bersih” masih berguna? Ya. Eradikasi mengurangi risiko kanker di kemudian hari; manfaat terlihat baik pada populasi umum berisiko maupun individu tertentu (mis. pasca reseksi kanker awal).

8) Kapan laparoskopi diagnostik diperlukan? Pada penyakit lokal lanjut yang direncanakan untuk terapi kuratif, laparoskopi & sitologi menemukan metastasis peritoneal tersembunyi dan mencegah operasi yang tidak bermanfaat.

9) Saya punya riwayat keluarga kanker lambung usia muda—apa langkah pertama? Konsultasi genetik untuk menilai kriteria HDGC/CDH1; bila memenuhi, pertimbangkan tes genetik, dan diskusikan gastrektomi profilaksis vs surveilans endoskopi di pusat ahli.

10) Zolbetuximab itu apa dan siapa yang cocok? Antibodi untuk CLDN18.2; efektif bila tumornya CLDN18.2-positif dan HER2-negatif (lini pertama dengan kemoterapi). Memerlukan uji IHC khusus.

Summary (executive summary)


  • Adenokarsinoma lambung timbul dari kelenjar mukosa; faktor utama H. pylori melalui kaskade Correa. Subtipe Lauren (intestinal/difus) dan molekuler TCGA (EBV, MSI, CIN, GS) memengaruhi perilaku & pilihan terapi.
  • Diagnosis: endoskopi-biopsi + staging lintas modalitas; laparoskopi staging kuat nilai tambah.
  • Terapi kuratif: gastrektomi D2 di pusat ahli; FLOT perioperatif atau adjuvan S-1/XELOX pasca D2.
  • Terapi sistemik berbasis biomarker:
  • HER2+: trastuzumab + kemo; tambah pembrolizumab (PD-L1 CPS ≥1); pascaprogres T-DXd.
  • HER2-, PD-L1 tinggi: nivolumab/pembrolizumab + kemo (OS ↑).
  • CLDN18.2+: zolbetuximab + kemo (FDA 2024).
  • MSI-H: pertimbangkan pembrolizumab (tissue-agnostic).
  • Pencegahan: eradikasi H. pylori menurunkan insidensi pada level populasi & individu; pertimbangkan skrining genetik pada keluarga berisiko HDGC.

Sumber medis utama (dipilih & terbaru)


  • Pedoman: ESMO Clinical/Living Guidelines (2022–2024); NCCN (versi 2025) – diagnosis, staging (D2, laparoskopi), dan algoritme terapi.
  • Perioperatif/adjuvan: FLOT4; ACTS-GC (S-1); CLASSIC (XELOX).
  • First-line imunokemo: CheckMate-649 (nivolumab+kemoterapi), KEYNOTE-859 (pembrolizumab+kemoterapi).
  • HER2-targeted: ToGA (trastuzumab+kemoterapi), DESTINY-Gastric01 (trastuzumab deruxtecan).
  • CLDN18.2: Persetujuan FDA zolbetuximab 2024; ringkasan bukti uji SPOTLIGHT/GLOW.
  • Pencegahan: IARC/WHO & studi program Matsu; meta-analisis eradikasi H. pylori.
Catatan: Terapi berkembang cepat. Diskusikan pilihan berbasis kondisi klinis & biomarker individual dengan tim onkologi setempat.

Blog Post Lainnya
Adenokarsinoma Lambung (Kanker Lambung): penjelasan lengkap, bukti medis, FAQ, ringkasan & kesimpulan
Adenokarsinoma Lambung (Kanker Lambung): penjelasan lengkap, bukti medis, FAQ, ringkasan & kesimpulanSep 30, 2025Adenokarsinoma lambung adalah kanker yang berawal dari sel kelenjar di dinding lambung. Faktor risiko terkuat adalah infeksi Helicobacter pylori (H. pylori), yang memicu “kaskade Correa” (gastritis
Apa Itu Turmeric?
Apa Itu Turmeric?Sep 27, 2025Turmeric, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai kunyit, adalah rimpang dari tanaman Curcuma longa, yang masih satu keluarga dengan jahe. Warna kuning khasnya berasal dari senyawa aktif utama
Licorice (Glycyrrhiza) untuk Kesehatan Pencernaan: apa itu, bukti medis, cara pakai yang bijak, dan FAQ
Licorice (Glycyrrhiza) untuk Kesehatan Pencernaan: apa itu, bukti medis, cara pakai yang bijak, dan FAQSep 24, 2025Licorice (akar manis; Glycyrrhiza glabra) kerap digunakan untuk keluhan “maag”/dispepsia. Ada sinyal manfaat pada sebagian kondisi pencernaan—terutama dispepsia fungsional dan sebagai tambahan terapi
`Show More
-
-
Dapatkan Heion Ashwagandha+ di marketplace favorit kamu
-
Social Media
Contact Us
62 8784-7365-360
ask.dailyheion@gmail.com
Disclaimer
Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.
-
@2025 Heion Inc.