August 4, 2025, 10:46 am

Kanker Lambung: Penyebab, Faktor Risiko, dan Penatalaksanaan

Kanker Lambung: Penyebab, Faktor Risiko, dan Penatalaksanaan
Kanker lambung (gastric cancer) adalah keganasan yang bermula dari sel-sel mukosa lambung. Meskipun insidennya menurun di beberapa negara, kanker lambung tetap menjadi penyebab kematian kanker terbanyak kelima global.

Pemahaman tentang penyebab, faktor risiko, dan langkah pencegahan sangat penting, terutama bagi pembaca usia 30 tahun ke atas yang peduli kesehatan.

Patogenesis dan Klasifikasi


Kanker lambung mayoritas adalah adenokarsinoma (95 %) yang berkembang perlahan dari perubahan mukosa gastrik normal → gastritis kronis → atrofi → metaplasia intestinal → displasia → karsinoma . Klasifikasi utama
  • Lauren Classification:
  • Intestinal type: Sel membentuk kelenjar; terkait infeksi H. pylori dan diet; lebih umum pada pria dan usia lebih tua.
  • Diffuse type: Sel buruk terorganisasi, menyebar luas; sering pada usia lebih muda, prognosis lebih buruk.
  • Lokasi:
  • Cardia (proksimal) semakin meningkat di Barat → faktor obesitas dan GERD.
  • Non-cardia (distal) menurun → terkait infeksi H. pylori.

Penyebab Utama


1. Infeksi Helicobacter pylori

Patogen IARC Kelas I karcinogenik.
Memicu inflamasi kronis, atrofi, dan metaplasia → risiko adenokarsinoma distal meningkat 3–6× .

2. Diet

Makanan tinggi garam/pengawet (ikan asin, acar): merusak mukosa dan meningkatkan nitrosamin endogen.
Kurang buah & sayur: Antioksidan rendah memperparah kerusakan oksidatif.

3. Merokok & Alkohol

Rokok meningkatkan risiko hingga 1.5–2×.
Konsumsi berat alkohol bersifat karsinogenik melalui aksi etanol dan metabolitnya.

4. Faktor Genetik & Riwayat Keluarga

Sindrom hereditas langka: familial diffuse gastric cancer (CDH1 mutation).
Riwayat keluarga first-degree meningkatkan risiko 2–3×.

5. Obesitas & GERD (khusus cardia)

Obesitas sentral → refluks asam berulang → duktus karsinogenik di cardia.

Faktor Risiko Lain

  • Usia: Insidensi meningkat pada >60 tahun.
  • Jenis Kelamin: Pria>wanita (2:1 untuk tipe intestinal).
  • Anemia Pernisiosa & Gastritis Autoimun: Atrofi kelenjar → metaplasia.
  • Paparan Zat Karsinogenik: Industri logam berat, asap rokok pasif.

Gejala Klinik


  • Awal sering samar: dispepsia, nyeri ulu hati ringan, anoreksia.
  • Lanjut:
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Rasa penuh cepat (early satiety)
  • Mual/muntah (kadang darah)
  • Disfagia (khusus cardia)
  • Perdarahan saluran cerna atas → melena atau hematemesis
Karena gejala awal tidak spesifik, deteksi dini menantang dan banyak pasien baru terdiagnosis stadium lanjut.

Diagnosis


1. Endoskopi Esofago-Gastro-Duodenum (EGD)

Gold-standard: visualisasi lesi, biopsi untuk histologi.


2. Pencitraan

CT Scan Abdomen & Toraks: Staging lokal dan metastasis.
Endoscopic Ultrasound (EUS): Menilai kedalaman invasi dan keterlibatan kelenjar getah bening.

3. Laboratorium

Hb & hematokrit (anemia), LFT (metastasis hati), CEA/CA 19-9 kadang terangkat.

Penatalaksanaan


1. Bedah Kuratif

  • Gastrektomi subtotal (non-cardia) atau total (cardia/diffuse), plus limfadenektomi D2.
  • Endoscopic Resection (EMR/ESD) untuk lesi early gastric cancer intramukosa <2 cm tanpa nodulasi.

2. Kemoterapi & Radioterapi

  • Neoadjuvan (pre-op) pada stadium lokal lanjut meningkatkan R0 resection.
  • Adjuvan pasca-bedah untuk menurunkan risiko residu mikroskopik.
  • Regimen: FOLFOX, CAPOX, S-1 tunggal.

3. Terapi Target & Imunoterapi

  • Trastuzumab untuk HER2+ (sekitar 15–20 % kasus).
  • Pembrolizumab pada PD-L1 tinggi atau MSI-high.

-

Prognosis & Pencegahan

  • Prognosis sangat bergantung stadium: 5-year survival >90 % (stadium I), <20 % (stadium IV).
  • Skrining populasi tinggi (Jepang, Korea): endoskopi massal menurunkan mortalitas hingga 30 %.
  • Pencegahan primer: Eradikasi H. pylori, promosi diet sehat, penghentian merokok, kontrol obesitas.

FAQ

  1. Apakah vaksin H. pylori tersedia? – Belum; upaya riset berlangsung, namun belum ada vaksin klinis.
  2. Kapan perlu endoskopi untuk deteksi dini? – Pada dispepsia persisten >2 minggu usia >50 tahun atau gejala alarm (anemia, penurunan berat badan).
  3. Apakah pengobatan H. pylori menurunkan risiko kanker? – Ya—eradikasi dini mengurangi risiko sekitar 40–50 % untuk tipe non-cardia .
  4. Bagaimana mendukung pemulihan pasca-gastrektomi? – Nutrisi enteral, suplemen vitamin B12, dan rehabilitasi fisik.
  5. Apakah diet khusus dianjurkan penderita gastric cancer? – Diet tinggi protein, rendah garam/pengawet; makan sering porsi kecil.

Referensi

  1. Smyth, E. C., Nilsson, M., Grabsch, H. I., van Grieken, N. C., & Lordick, F. (2020). Gastric cancer. Lancet, 396(10251), 635–648.
  2. Vakil, N., van Zanten, S. V., Kahrilas, P., Dent, J., & Jones, R. (2006). The Montreal definition and classification of GERD. American Journal of Gastroenterology, 101(8), 1900–1920.
  3. Herrera, V., & Parsonnet, J. (2011). Helicobacter pylori and gastric adenocarcinoma. Clinical Microbiology Reviews, 24(3), 636–655.
  4. Malfertheiner, P., et al. (2017). Management of Helicobacter pylori infection—the Maastricht V/Florence Consensus Report. Gut, 66(1), 6–30.
  5. Wroblewski, L. E., Peek, R. M. Jr., & Wilson, K. T. (2010). Helicobacter pylori and gastric cancer: factors that modulate disease risk. Clinical Microbiology Reviews, 23(4), 713–739.
Blog Post Lainnya
Maag pada Lansia: Penyebab, Mekanisme Medis, dan Penanganan
Maag pada Lansia: Penyebab, Mekanisme Medis, dan PenangananAug 6, 2025Pada usia lanjut (≥60 tahun), gangguan pencernaan seperti maag (gastritis dan tukak peptikum) menjadi semakin umum. . Penurunan fungsi fisiologis lambung, konsumsi obat-obatan kronis, dan infeksi
Pemeriksaan Endoskopi: Panduan Lengkap untuk Pasien
Pemeriksaan Endoskopi: Panduan Lengkap untuk PasienAug 6, 2025Endoskopi adalah salah satu prosedur diagnostik dan terapeutik yang paling sering digunakan di bidang gastroenterologi. Baik untuk memeriksa keluhan pencernaan maupun menegakkan diagnosis penyakit
Dispepsia dan Hubungannya dengan Maag: Tinjauan Klinis
Dispepsia dan Hubungannya dengan Maag: Tinjauan KlinisAug 5, 2025Dispepsia, atau indigestion, adalah keluhan pencernaan atas yang meliputi nyeri ulu hati, rasa penuh (early satiety), kembung, dan mual. . Sementara maag—dalam terminologi lokal—sering merujuk pada
`Show More
-
-
Dapatkan Heion Ashwagandha+ di marketplace favorit kamu
-
Social Media
Contact Us
62 8784-7365-360
ask.dailyheion@gmail.com
Disclaimer
Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.
-
@2025 Heion Inc.