August 12, 2025, 10:07 am

Peritonitis: Apa Itu, Gejala, Penyebab, dan Hubungannya dengan Lambung/“Maag”

Peritonitis: Apa Itu, Gejala, Penyebab, dan Hubungannya dengan Lambung/“Maag”
Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum—selaput tipis yang melapisi dinding dalam perut dan menutupi organ di rongga perut. Ini adalah kondisi gawat darurat; tanpa penanganan cepat, peritonitis dapat berkembang menjadi sepsis dan mengancam nyawa.

Di konteks “maag”, peritonitis paling sering terkait perforasi tukak (ulkus) lambung/duodenum—komplikasi dari maag berat—yang menyebabkan kebocoran isi lambung ke rongga perut dan memicu inflamasi hebat.

Di bawah ini penjelasan yang mudah dipahami: mulai dari jenis, penyebab, gejala, pemeriksaan, terapi, hingga pencegahan—serta bagaimana kondisi lambung/maag dapat berujung pada peritonitis.

Apa Itu Peritonitis?


Secara garis besar, peritonitis dibagi menjadi:
  1. Peritonitis primer (spontaneous bacterial peritonitis/SBP) Terjadi tanpa sumber infeksi jelas di dalam perut, biasanya pada penderita sirosis hati dengan asites. Bakteri dari usus dapat berpindah (bacterial translocation) ke cairan asites dan menyebabkan infeksi.
  2. Peritonitis sekunder Disebabkan kebocoran/pecah (perforasi) atau robekan saluran cerna/organ intraabdomen: tukak lambung atau duodenum yang perforasi, radang usus buntu yang pecah, divertikulitis, perforasi kolon, kebocoran pasca-operasi, dll. Ini yang paling terkait dengan komplikasi “maag”.
  3. Peritonitis tersier Infeksi peritoneum yang menetap/berulang meskipun sudah ditangani—sering pada pasien kritis/imunokompromis di ICU.

Mengapa Peritonitis Berbahaya?


Peritoneum sangat kaya pembuluh darah dan saraf. Saat terpapar asam lambung, enzim pencernaan, empedu, feses, atau bakteri, terjadi reaksi inflamasi luas: pembuluh darah melebar, cairan bocor ke rongga perut, dan mediator inflamasi memicu sepsis.

Akibatnya pasien bisa mengalami nyeri hebat, syok, gangguan ginjal, hingga kegagalan multi-organ bila terlambat ditangani.

Hubungan Peritonitis dengan Lambung dan “Maag”


“Maag” di masyarakat mencakup gastritis dan ulkus peptikum. Ulkus peptikum—luka dalam pada lambung/duodenum—dapat menembus dinding (perforasi). Begitu terjadi perforasi, asam lambung dan isi saluran cerna tumpah ke rongga peritoneum → peritonitis sekunder. Faktor pemicu perforasi ulkus di antaranya:
  • Infeksi Helicobacter pylori (melemahkan pertahanan mukosa, meningkatkan kerentanan tukak).
  • Pemakaian OAINS/NSAID (menurunkan prostaglandin pelindung mukosa).
  • Merokok, alkohol, dan stres fisik berat (operasi/cedera). Bila Anda punya riwayat nyeri ulu hati kronis, tiba-tiba merasakan nyeri perut sangat hebat seperti ditusuk yang menjalar dan bertambah sakit saat bergerak/bernapas, curigai perforasi dan cari pertolongan darurat.

Gejala Peritonitis

  • Nyeri perut sangat hebat, menyeluruh, menetap (rebound tenderness)
  • Perut kaku (board-like abdomen), nyeri bertambah saat batuk/bergerak
  • Demam, mual, muntah, tidak bisa kentut/BAB (ileus)
  • Tanda sistemik: jantung berdebar, napas cepat, pusing, lemas (tanda sepsis) Pada SBP (sirosis+asites), gejala bisa lebih halus: demam ringan, nyeri perut tumpul, memburuknya fungsi mental (ensefalopati), atau perut makin membesar.

Diagnosis

  1. Pemeriksaan klinis Dokter menilai nyeri tekan, “guarding” (tegang), rebound tenderness, demam, dan tanda sepsis.
  2. Laboratorium
  • Darah: leukositosis, laktat meningkat (sepsis), gangguan fungsi ginjal/hati.
  • Pada asites (curiga SBP): pungsi cairan asites untuk hitung PMN ≥250/µL dan kultur.
3. Pencitraan
  • Foto polos perut/dada: dapat menunjukkan udara bebas di bawah diafragma saat ada perforasi.
  • CT-scan abdomen: paling informatif untuk mencari sumber kebocoran/abses dan menentukan tindakan bedah.

Penatalaksanaan (Gawat Darurat)


Peritonitis adalah kedaruratan bedah. Prinsip utama:
  1. Resusitasi cepat Cairan intravena, oksigen, koreksi elektrolit, dan terapi syok/sepsis sesuai panduan (monitor tekanan darah, urine output).
  2. Antibiotik spektrum luas (segera, setelah kultur bila memungkinkan)
  • Contoh regimen awal (dewasa, sekunder komunitas): piperacillin–tazobactam atau ceftriaxone + metronidazole.
  • Pada SBP: cefotaxime atau ceftriaxone; plus albumin IV pada sirosis untuk mencegah gagal ginjal.
3. Kontrol sumber (source control)
  • Operasi emergensi untuk perforasi ulkus (mis. patch omentum/Graham patch), abses intraabdomen, kebocoran usus, dll.
  • Drainase abses/peritonitis via laparoskopi atau radiologi intervensi bila cocok.
4. Perawatan lanjutan Nutrisi, manajemen nyeri, pencegahan trombosis, pengawasan ketat di bangsal atau ICU bila berat.

Pencegahan: Apa yang Bisa Dilakukan?

  • Kelola “maag” dengan benar: Periksa dan eradikasi H. pylori bila positif; gunakan PPI sesuai indikasi—ini menurunkan risiko tukak dan komplikasi.
  • Bijak menggunakan NSAID: Pakai dosis serendah mungkin, durasi sesingkat mungkin, dan pertimbangkan PPI pelindung bila risiko tinggi (usia lanjut, riwayat ulkus).
  • Berhenti merokok, batasi alkohol.
  • Kenali gejala bahaya: nyeri perut tiba-tiba sangat hebat + demam/mual—jangan tunda, segera ke IGD.
  • Pada sirosis dengan asites: patuhi kontrol, profilaksis SBP sesuai anjuran dokter, dan segera periksa bila perut sakit/demam.

FAQ

1) Apakah semua “maag” bisa menjadi peritonitis?
Tidak. Gastritis ringan tidak menyebabkan peritonitis. Peritonitis dari “maag” biasanya berasal dari ulkus yang perforasi—komplikasi yang relatif jarang tetapi serius.

2) Bagaimana membedakan sakit maag biasa dengan perforasi?
Ulkus yang perforasi menimbulkan nyeri mendadak, sangat hebat, perut kaku, sering disertai demam dan mual hebat. Ini darurat—beda dengan nyeri “maag” biasa yang fluktuatif.

3) Apakah antasida/PPI cukup untuk peritonitis?
Tidak. Peritonitis membutuhkan antibiotik spektrum luas, resusitasi, dan sering tindakan bedah. Obat lambung hanya pelengkap setelah kondisi stabil.

4) Saya sirosis dengan asites, kapan curiga SBP?
Demam, nyeri perut, perut makin tegang, atau bingung/mengantuk (ensefalopati) → segera ke rumah sakit untuk pungsi asites dan antibiotik.

5) Kalau sudah operasi karena perforasi, apakah bisa kambuh?
Bisa bila faktor pemicu tidak ditangani (mis. H. pylori, NSAID, merokok). Itulah mengapa terapi pencegahan dan kontrol risiko sangat penting.

Referensi Medis

  • WSES Guidelines (World Society of Emergency Surgery). Guidelines for the management of perforated and bleeding peptic ulcer. World J Emerg Surg.
  • AASLD Practice Guidance. Management of adult patients with ascites due to cirrhosis: SBP diagnosis and treatment. Hepatology.
  • Surviving Sepsis Campaign 2021. Guidelines on the management of sepsis and septic shock. Intensive Care Med.
  • Malfertheiner P, et al. Management of Helicobacter pylori infection—Maastricht V/Florence Consensus Report. Gut. 2017.
  • Laine L, et al. PPI vs H₂-blocker in peptic ulcer. Am J Gastroenterol. 2018.
Catatan: Judul dan tahun panduan dapat berbeda antar edisi; prinsip klinis di atas mengikuti konsensus terbaru yang berlaku luas.

Intinya


Peritonitis adalah darurat medis. Pada konteks lambung/“maag”, penyebab tersering adalah perforasi tukak. Kenali gejala bahaya, jangan menunda ke rumah sakit, dan kelola faktor risiko (eradikasi H. pylori, pemakaian NSAID secara bijak, berhenti merokok). Penanganan cepat—resusitasi, antibiotik, dan kontrol sumber—menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Blog Post Lainnya
Penyakit Pencernaan: Spektrum Lengkap dari Esofagus hingga Rektum
Penyakit Pencernaan: Spektrum Lengkap dari Esofagus hingga RektumAug 16, 2025Penyakit pencernaan mencakup segala gangguan pada saluran cerna dari esofagus (kerongkongan), lambung, duodenum (bagian 1–3), jejunum, ileum, hingga kolon (termasuk sigmoid) dan rektum. . Karena
Megakolon: Definisi, Jenis, Diagnosis, Terapi, dan (Sedikit) Hubungannya dengan “Maag”
Megakolon: Definisi, Jenis, Diagnosis, Terapi, dan (Sedikit) Hubungannya dengan “Maag”Aug 14, 2025Megakolon adalah pelebaran (dilatasi) usus besar yang tidak normal. Kondisi ini bisa akut dan mengancam nyawa (misalnya toxic megacolon pada kolitis berat), bisa pula kronis/menahun (misalnya pada
Ciri-Ciri Perbedaan Sakit Maag vs Sakit Jantung
Ciri-Ciri Perbedaan Sakit Maag vs Sakit JantungAug 14, 2025Nyeri dada/ulu hati sering bikin panik: “Ini maag atau jantung?” Keduanya bisa mirip—bahkan nyeri jantung bisa terasa seperti “terbakar” di ulu hati, sementara maag/GERD kadang menjalar ke dada.
`Show More
-
-
Dapatkan Heion Ashwagandha+ di marketplace favorit kamu
-
Social Media
Contact Us
62 8784-7365-360
ask.dailyheion@gmail.com
Disclaimer
Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.
-
@2025 Heion Inc.